Pewarisan Sifat Berdasarkan Bahan Genetis



Pewarisan sifat berdasarkan materi Genetis - Makhluk hidup yang ada di muka bumi ini sangat beragam. Setiap jenis makhluk hidup mempunyai sifat dan ciri tersendiri sehingga sanggup membedakannya antara yang satu dengan yang lainnya. Sifat atau ciri yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup ada yang sanggup diturunkan dan ada pula yang tidak sanggup diturunkan. Dalam pewarisan sifat dari generasi ke generasi berikutnya mengikuti pola tertentu yang khas bagi setiap mahkluk hidup.

Pewarisan sifat dari induk ke keturunannya disebut hereditas, cabang biologi yang khusus mempelajari ihwal hereditas ialah genetika. Toloh yang sangat berjasa dalam menemukan hukum-hukum genetika ialah Gregor Johann Mendel (1822-1884) dari Austria. Beliau lahir tanggal 22 juli 1822. Karena jasanya itu dia dijuluki sebagai bapak genetika.

Materi genetis
Menurut anda, pecahan tubuh manakah yang berperan terhadap pewarisan sifat dari orang renta kepada anaknya? Di dalam setiap sel terdapat factor pembawaan sifat keturunan (materi genetis), contohnya pada sel tulang, sel darah, dan sel gamet. Subtansi genetis tersebut terdapat di dalam inti sel (nucleus), yaitu pada kromosom yang mengandung gen. Gen merupakan subtansi hereditas yang terdiri atas senyawa kimia tertentu, yang memilih sifat individu. Gen mempunyai peranan penting dalam mengatur pertumbuhan sifat-sifat keturunan. Misalnya pertumbuhan bentuk dan warna rambut, sususan darah, kulit dan sebagainya.
1. Gen sebagai subtansi Hereditas
Morgan, spesialis genetika dari amerika menemukan bahwa factor-faktor keturunan yang dinamakan gen tersimpan di dalam lokus yang khas di dalam kromosom.
Gen-gen terletak pada kromosom secara teratur dalam satu formasi secara lineier dan lurus berurutan. Dengan memakai symbol kromosom sanggup digambarkan sebagai garis panjang vertical dan gen-gen sebagai garis pendek horizontal pada garis vertical tersebut. Karena letak gen yang linier dan lurus berurutan, maka secar simbolik sanggup dilukiskan pula garis-garis pendek horizontal (Gen-gen)  tersebut berderatan.
Dari sekian banyak gen yang berderet secara teratur pada benang-benang kromosom, masing-masing gen mempunyai kiprah khas dan waktu beraksi yang khas pula. Ada gen yang mengatakan aktivitasnya dikala embrio, lainnya pada waktu kanak-kanak ataupun gen lainnya laagi stelah spesies menjadi dewasa. Mungkin juga suatu gen aktif pada suatu organ namun tidak aktif pada organ yang lain. Setiap gen menduduki daerah tertentu dalam kromosom yang dinamakan lokus gen.
Gen yang memilih sifat-sifat dari suatu individu biasanya diberi symbol abjad pertama dari suatu sifat. Gen mayoritas (Yang mengalahkan gen lain)dinyatakan dengan abjad dan resep (gen yang dikalahkan gen yang lain) dinyatakan dengan abjad kecil. Sebagai contoh, pada tumbuhan ercis sanggup dinyatakan.
T = symbol untuk gen yang memilih batang tinggi
T = Simbol untuk gen yang memilih batang rendah
Karena tumbuhan ercis individu yang diploid, maka simbol tumbuhan itu ditulis dengan abjad dobel.
TT= Simbol untuk tumbuhan berbatang tinggi
Tt= simbol untuk tumbuhan berbatang rendah

2. Kromosom sebagai pembawa sifat individu
Kromosom terdapat di dalam nukleus mempunyai susunan halus berbentuk batang panjang atau pendek, lurus atau bengkok. Di dalam nukleus terdapat subtansi berbentuk benang-benag halus, ibarat jala yang sanggup menyerap zat warna. Benang-benang halus tersebut dinamakan reticulum kromatin. Retikulum berarti jala yang halus, Kroma berarti warna, dan tin berarti badan.
Kromosom sanggup dilihat dengan memakai mikrosop biasa pada sel-sel yang sedang membelah. Dalam sel yang aktif melaksanakan metabolism, kromosom-kromosom memanjang dan tidak tampak. Namun, menjelang sel mengalamai proses pembelahan, kromosom-kromosom tersebut memendek dan menebal, serta gampang menyerap zat warna, sehingga gampang kita lihat melalui mikroskop. Contoh-contoh zat warna yang dpat digunakan, antara lain sudah III, hematoksilin, metilen biru, dan KI.

a. Jumlah dan tipe kromosom
Setiap organisme mempunyai jumlah kromosom tertentu, ada yang banyak ada pula yang hanya sedikit. Manusia mempunyai 46 kromosom dalam setiap inti selnya, 23 kromosom berasal dari ibu dan 23 kromosom berasal dari ayah. Manusia emulai hidup dari sebuah sel, yaitu sel telur yang dibuahi sel sperma. Sel telu yang telah dibuahi sel sperma akan menjadi zigot. Zigot  yang terbentuk mempunyai 46 kromosm (2n)
Pada makhluk hidup tingkat tinggi, sel tubuh mengandung dua perangkat atau set kromosom yang diterima dari kedua induknya. Kromosom yang berasal dari induk betina berbentuk serupa dengan kromosom yang berasal dari induk jantan, sehingga sepasang kromosom yang berasal dari induk jantan dan betina disebut kromosom homolog. Pengertian kromosom homolog, yaitu kromosom yang mempunyai bentuk, fungsi dan komposisi yang sama. Jumlah kromosom dalam sel tubuh disebut diloid (2n). Adapun jumlah kromosom dalam sel kelamin dinamakan haploid (n), sebab hanya mempunyai separo dari jumlah kromosom dalam sel tubuh. Dua perangkat atau dua set kromosom haploid dari suatu spesies disebut genom. Dengan demikian, genom sanggup dikatakan sebagai jumlah macam kromosom atau perangkat kromosom dalam suatu individu. Contoh, insan mempunyai 23 pasang kromosom haploid maka dalam sel tubuhnya berarti terdapat 2x23 = 46 kromosom (diploid).
Kromosom yang dimiliki oleh organism secara umum sanggup dibedakan menjadi dua tipe, yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom seks (Gronosom). Autosom terdapat pada individu jantan maupun betina dan sifat-sifat yang dibawa tidak ada hubungannya dengan penentua jenis kelamin. Gonosom merupakan kromosom yang memilih jenis kelamin suatu individu.

b. Struktur kromosom
Secara garis besar, struktur kromosom terdiri atas sentromer dan lengan. Sentromer atau kinektor ialah pecahan dari kromosom daerah melekatnya benang-benang spidel yang berperan menggerakkan kromosom selama proses pembelahan sel. Bagian ini berbentuk lingkaran dan tidak mengandung sel. Sentromer disebut juga sentra kromosom. Berdasarkan etak sentromernya, kromosom dibedakan menjadi empat macam, yaitu metasentrik, jikalau sentromer terletak di tengah-tengah antara kedua lengan, sumetasentrik, jikalau sentromer terletak agak ke tengah sehingga kedua lengan tidak sama panjang ; akrosentrik, jikalau sentromer terletak di erat ujung telensentrik, jikalau sentrometer terletak di ujung lengan kromosom.
Lengan atau tubuh kromosom ialah pecahan kromosom yang mengandung kromonema (pita bentuk spiral di dalam kromosom) dan gen. Selebung pembung kromonema disebut matriks. Gen merupakan subtansi (bahan dasar) kimian di dalam kromosom yang mengandung warta genetik (pembawa sifat). Kromosom dibuat oleh protei dan asam-asam nukleat. Bagian ujung kromosom yang menghalangi bersambungnya kromosom yang satu dengan lainnya disebut
telomer.

Itulah Pewarisan sifat berdasarkan materi Genetis, agar bermanfaat.

Tag : Pewarisan sifat berdasarkan materi Genetis, Pewarisan sifat berdasarkan materi Genetis, Pewarisan sifat berdasarkan materi Genetis, Pewarisan sifat berdasarkan materi Genetis, Pewarisan sifat berdasarkan materi Genetis, Pewarisan sifat berdasarkan materi Genetis, Pewarisan sifat berdasarkan materi Genetis, Pewarisan sifat berdasarkan materi Genetis, Pewarisan sifat berdasarkan materi Genetis, Pewarisan sifat berdasarkan materi Genetis, Pewarisan sifat berdasarkan materi Genetis, Pewarisan sifat berdasarkan materi Genetis,Pewarisan sifat berdasarkan materi Genetis, 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pewarisan Sifat Berdasarkan Bahan Genetis"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel